Foto by: google.com
Tetapi kenapa aku
merasa sakit saat melihatnya, yaa tepat di hati ini ku rasakan sakit itu,
begitu dalam, begitu pedih.
“Terima kasih” ucap wanita itu yang selalu menempel lekat seperti permen karet dengan Ega (mantan kekasihku)
Tak sanggup aku
melihatnya, tetapi aku harus kuat, harus kuat!! Tekadku dalam hati.
Seketika pikiranku
langsung bernostalgia membayangkan saat-saat terindah bersama, bercanda tawa di
taman bahkan hal-hal kecil bersamanya tak pernak aku lupakan.
Tetapi kini dirinya
sudah bahagia bersama yang lain, aku harus tegar. Aku terus bernostalgia
bersamaan menghilangnya sosok Ega dan pacar barunya dari pandangan mataku.
“Woyyy kenapa bengong? Cemburu yaa?
Haha” ucap Andri. Sahabatku.
“Engga ko. Aku hanya sedang berdoa
supaya Tuhan mengirimkan Malaikatnya untuk menjagaku seumur hidupku dan semoga
itu malaikat yang terakhir yang Tuhan kirim buatku”
“Malaikatnya udah di kirim Tuhan ko”
ujarnya.
“Siapa? Dimana dia?” kataku
penasaran.
“ Dia sedang berbicara denganmu, dia
sekarang di depanmu!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar