Aku merasakan ia sedang berada di hadapanku, melihatku dengan
penuh rasa rindu. Namun ia tak mengatakan sepatah katapun untukku, ia
membalikkan badannya lalu menjauh.
Aku bingung. Untuk apa ia datang bila harus pergi lagi?
Ia semakin jauh dari penglihatanku.
“Tuan” teriakku.
Ia menengok kearahku. Melihat lekat mata ini.
Ia terlihat lesu. Gumamku dalam hati.
“Kenapa kau pergi lagi?” tanyaku.
Ia diam membisu, bayangannya pun tak bisa menjawab pertanyaanku.
“Apa kali ini kau benar-benar akan meninggalkanku, Tuan?”
suaraku tetap sedikit
berteriak supaya ia mendengarnya.