Foto by: google.com
Saat sedang wawancara dengan pawang Kuda nil di kebun
binatang Ragunan, Pasar Minggu. Saya dan teman-teman saya diperkenalkan hewan
baru yang terdapat dalam kebun binatang tersebut. “Kapibara baru di datangkan
dari Amerika 6 bulan lalu. Tetapi belum di pamerkan ke pengunjung.” Ujar pak
Budi. Ini di sebabkan kandang yang nantinya akan menjadi kandang hewan ‘marmut
raksasa’ ini sedang dalam proses pembangunan.
Kapibara merupakan hewan pengerat sejenis tikus. Hewan
ini sebagai salah satu kerja sama penukaran hewan dengan Negara Amerika. Berat
badan
kapibara jantan 35 sampai 65 kg dan kapibara betina beratnya 36 sampai 66 kg. Tubuh kapibara
sangat besar tetapi tubuhnya yang pendek dan gemuk mempunyai panjang 105 sampai
135 cm dan tinggi 51 sampai 61 cm dari bahu.
Kapibara adalah hewan semi-akuatik, sehingga menyukai lingkungan basah yang
banyak ditumbuhi rumput dan dekat sungai atau rawa. Hewan ini melakukan
sebagian besar aktivitas di darat, tetapi biasa berendam dan mencari makan
dekat air dengan berenang dan menyelam. Saat cuaca panas mereka berendam dalam
air. Mereka biasa makan pagi, sore dan malam hari. Kapibara hanya mampu
menyelam beberapa menit saja, tetapi dapat bersembunyi di air dalam jangka
waktu yang cukup lama dengan hanya memunculkan hidung mata dan telinganya untuk
mengawasi lingkungan.
Hewan sosial ini
berkomunikasi dengan menggunakan siulan, mendengking, dan gonggongan/menyalak,
mereka juga mengeluarkan dan memproduksi kelenjar Scent (mengeluarkan bau untuk
memberi tanda). Kapibara
hidup secara berkelompok yang mencapai jumlah seratus ekor dalam satu kawanan.
Biasanya kapibara ditemukan dalam kelompok 10 – 20 ekor. Satu kawanan kapibara
dipimpin oleh seekor pejantan dengan anggota kelompok terdiri dari kapibara
jantan muda, betina, dan anak-anak kapibara. Saat musim kemarau dimana
persediaan air sangat terbatas, beberapa kelompok akan bergabung untuk
menggunakan sumber air secara bersama-sama. Kapibara berkomunikasi dengan
menggunakan suara menyalak, mencicit, melenguh, dan menggeram.
Kapibara dapat bereproduksi sepanjang tahun tetapi di habitat yang
bermusim, puncak aktivitas seksual bertepatan dengan mulainya musim hujan,
dimana terjadi pada bulan April – July. Mereka kawin di dalam air tepat sebelum
musim hujan tiba dan periode kehamilan kapibara betina berlangsung selama 130
hari atau 5 bulan, puncak periode melahirkan mulai menurun pada saat akhir
musim hujan. Saat ini di kebun
binatang Ragunan jumlah hewan Kapibara yaitu 6 ekor, karena 3 bulan yang lalu
Kapibara betina melahirkan 4 ekor anak Kapibara. “Belum sempat saya kasih nama
anak-anak dari Kapibara ini.” Ucap pak Budi sambil tertawa.
Hewannya
lucu banget kan :3
Alhamdulillah
dapat informasi yang bermanfaat dari pak Budi.
Kapan-kapan
kalau saya lagi main kesana, boleh nengokin hewan lucu ini secara ekslusif lagi
kan Pak? Hehe :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar