17 juli 2012 adalah hari pertama ku
masuk ke sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas. Tapi semua terasa
begitu aneh bagiku . Semua orang menjauhiku tanpa sebab. Pagi-pagi tadi kakak
ku membuka pintu kamarku tapi tak ada sedikit katapun yang dia ucap, dia hanya
terdiam memandangiku dan sejenak sekeliling kamarku.
Orang tua aku memang jarang sekali ada di
rumah, selalu sibuk dengan kerjaaan yang
memaksanya untuk keluar kota setiap minggunya. Huffftt, aku sarapan sendiri
lagi pagi ini, sedangkan kakak ku sudah pergi ke tempat kerjanya.
Jam
sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB, hampir saja aku terlambat datang ke sekolah
hari ini, pintu gerbang sudah setengah
tertutup.
“Pagi pak Min” ucapku seperti biasa
di setiap pagi untuk pak Min (sebutan untuk pak satpam di sekolah ku) yang
selalu taat dengan peraturan sekolah, kalau sudah telat setengah jam, siswa
benar-benar tak dibolehkan masuk dengan beliau.
Hmmm, pagi ini pak Min tidak menjawab sapaanku, tak
biasa-biasanya dia seperti itu. Aku tak memperdulikannya lagi, langsung saja
aku berjalan sendirian di koridor sekolah, semua teman tampak sibuk berlarian
karena sebentar lagi proses belajar mengajar berlangsung. Hanya aku yang
terlihat santai tanpa resah.
Sampai di kelas aku langsung duduk
di tempat biasa aku duduk. “hay hay Lidya” sapa ku kepada teman sebangku, dia
tampak sedih dan sedang merenung tanpa menjawab sapaan dariku,
Tak sempat aku menanyakan kenapa temanku merenung, guru
sudah tiba untuk mengajar di kelas kami. Langsung ku urungkan niatku untuk
bertanya padanya.
***
5 menit
lagi waktu yang ku tunggu-tunggu akan tiba yaitu bel tanda pulang sekolah, aku
sudah tak sabar ingin menanyakan plus bercerita sesuatu pada teman sebangkuku
itu.
“Lydia…??”
panggilanku sedikit membentak karena memang ingin mencegahnya untuk tetap
tinggal disini bersamaku. Tapi dia seolah tak mendengar ucapanku tadi, Lydia
tetap berjalan dengan cepatnya dan meninggalkan ku sendiri di kelas.
Rasa
sedih bercampur kesal menyelimuti ku saat ini, kenapa tak ada seorang pun yang
ingin berbicara padaku hari ini. hiks hiks aku keluar kelas dengan
memperlihatkan wajah murungku.
Aku tak langsung pulang ke rumah, percuma saja
karena pasti tak ada siapapun disana. Aku berniat untuk ke taman dekat rumahku
sore ini. hanya bisa duduk manis di bangku taman sambil memikirkan apa yang
terjadi padaku dari pagi tadi. Begitu sepi tanpa orang-orang yang tidak ingin
berbicara padaku. Sebenarnya apa yang terjadi??
***
Belum
sampai di pintu gerbang rumahku, sudah terdengar jelas ada orang lebih dari 1
yang terdapat di dalam rumah. Ternyata benar, ada kakakku dan 2 orang temannya
yang sedang bermain games. Aku tak enak untuk menggangunya, jadi ku berniat
untuk langsung masuk ke dalam kamar. Tapi sempat ku lihat sejenak, kak malah Dimas
tak bersemangat sore itu, dia hanya bengong sambil melihat 2 temannya yang
sedang main Playstation.
Sesampainya
di kamar aku langsung tergeletak di atas kasur yang empuk, walaupun hari ini
tak banyak aktivitas yang aku kerjakan, tapi aku merasa sangat capek.
Sampai-sampai tak ada setengah jam aku berbaring, aku sudah nyenyak dalam
tidur.
***
Pagi-pagi
sekali aku sudah bangun, seperti hari kemarin, kak Dimas ke kamarku tanpa
berbicara sepatah katapun. Lalu ia bergegas seperti terburu-buru. Aku melihatnya
dia sedang mengambil bunga dan langsung pergi. “Ahhh paling bunga itu untuk
pacarnya” kataku dalam hati.
Tetapi
aku penasaran, karena kak Dimas tampak begitu pucat saat itu. Dan dia pergi
tanpa menggunakan kendaraan. Langsung ku ikuti dia di belakang, tenyata dia
pergi ke sebuah pemakaman yang ada di dekat gang rumahku. “siapa yang
meninggal?” kataku pelan.
Setelah
agak lama kak Dimas di tempat itu, akhirnya ku beranikan diri untuk melihat
kuburan siapa itu. Pas aku baca tulisan yang terpampang jelas di batu nisan itu
adalah ………….
“ Cinta
Anissa Binti Hj. Amir
18 juli 2011”
Dan ternyata itu namaku sendiri !!
***TAMAT***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar