Senin, 05 November 2012

Terbujur Kaku Tanpa Jiwaku


       
Foto by: google.com


17 juli 2012 adalah hari pertama ku masuk ke sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas. Tapi semua terasa begitu aneh bagiku . Semua orang menjauhiku tanpa sebab. Pagi-pagi tadi kakak ku membuka pintu kamarku tapi tak ada sedikit katapun yang dia ucap, dia hanya terdiam memandangiku dan sejenak sekeliling kamarku.
 Orang tua aku memang jarang sekali ada di rumah, selalu sibuk dengan kerjaaan  yang memaksanya untuk keluar kota setiap minggunya. Huffftt, aku sarapan sendiri lagi pagi ini, sedangkan kakak ku sudah pergi ke tempat kerjanya.
                Jam sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB, hampir saja aku terlambat datang ke sekolah hari ini, pintu gerbang sudah setengah  tertutup.
“Pagi pak Min” ucapku seperti biasa di setiap pagi untuk pak Min (sebutan untuk pak satpam di sekolah ku) yang selalu taat dengan peraturan sekolah, kalau sudah telat setengah jam, siswa benar-benar tak dibolehkan masuk dengan beliau.
Hmmm, pagi ini pak Min tidak menjawab sapaanku, tak biasa-biasanya dia seperti itu. Aku tak memperdulikannya lagi, langsung saja aku berjalan sendirian di koridor sekolah, semua teman tampak sibuk berlarian karena sebentar lagi proses belajar mengajar berlangsung. Hanya aku yang terlihat santai tanpa resah.
Sampai di kelas aku langsung duduk di tempat biasa aku duduk. “hay hay Lidya” sapa ku kepada teman sebangku, dia tampak sedih dan sedang merenung tanpa menjawab sapaan dariku,
“Apa ada yang salah dariku ??” protesku dalam hati.
Tak sempat aku menanyakan kenapa temanku merenung, guru sudah tiba untuk mengajar di kelas kami. Langsung ku urungkan niatku untuk bertanya padanya.
***
                5 menit lagi waktu yang ku tunggu-tunggu akan tiba yaitu bel tanda pulang sekolah, aku sudah tak sabar ingin menanyakan plus bercerita sesuatu pada teman sebangkuku itu.
                “Lydia…??” panggilanku sedikit membentak karena memang ingin mencegahnya untuk tetap tinggal disini bersamaku. Tapi dia seolah tak mendengar ucapanku tadi, Lydia tetap berjalan dengan cepatnya dan meninggalkan ku sendiri di kelas.
                Rasa sedih bercampur kesal menyelimuti ku saat ini, kenapa tak ada seorang pun yang ingin berbicara padaku hari ini. hiks hiks aku keluar kelas dengan memperlihatkan wajah murungku.
                 Aku tak langsung pulang ke rumah, percuma saja karena pasti tak ada siapapun disana. Aku berniat untuk ke taman dekat rumahku sore ini. hanya bisa duduk manis di bangku taman sambil memikirkan apa yang terjadi padaku dari pagi tadi. Begitu sepi tanpa orang-orang yang tidak ingin berbicara padaku. Sebenarnya apa yang terjadi??
***
                Belum sampai di pintu gerbang rumahku, sudah terdengar jelas ada orang lebih dari 1 yang terdapat di dalam rumah. Ternyata benar, ada kakakku dan 2 orang temannya yang sedang bermain games. Aku tak enak untuk menggangunya, jadi ku berniat untuk langsung masuk ke dalam kamar. Tapi sempat ku lihat sejenak, kak malah Dimas tak bersemangat sore itu, dia hanya bengong sambil melihat 2 temannya yang sedang main Playstation.
                Sesampainya di kamar aku langsung tergeletak di atas kasur yang empuk, walaupun hari ini tak banyak aktivitas yang aku kerjakan, tapi aku merasa sangat capek. Sampai-sampai tak ada setengah jam aku berbaring, aku sudah nyenyak dalam tidur.
***
                Pagi-pagi sekali aku sudah bangun, seperti hari kemarin, kak Dimas ke kamarku tanpa berbicara sepatah katapun. Lalu ia bergegas seperti terburu-buru. Aku melihatnya dia sedang mengambil bunga dan langsung pergi. “Ahhh paling bunga itu untuk pacarnya” kataku dalam hati.
                Tetapi aku penasaran, karena kak Dimas tampak begitu pucat saat itu. Dan dia pergi tanpa menggunakan kendaraan. Langsung ku ikuti dia di belakang, tenyata dia pergi ke sebuah pemakaman yang ada di dekat gang rumahku. “siapa yang meninggal?” kataku pelan.
                Setelah agak lama kak Dimas di tempat itu, akhirnya ku beranikan diri untuk melihat kuburan siapa itu. Pas aku baca tulisan yang terpampang jelas di batu nisan itu adalah ………….
                “ Cinta Anissa Binti Hj. Amir
                 18 juli 2011”
Dan ternyata itu namaku sendiri !!
***TAMAT***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar